Powered By Blogger

Thursday, December 17, 2009

anakecil

melangkah layu dijalanan sepi,
matanya lemah menatap persis wajah manusia,
dan dengan sendu,
menadah,
meminta,
kelihatan jari jemari kelu,
luka-duka halus ibarat lukisan inai,
pada jari sang pengemis,
kecil riak tubuhnya,
tak mampu meluluhkan hati,
insan yang lalu-lalang,
pemuja duit sebagai tuhan,
melihat anak kecil yang kelaparan,
ibarat melihat anjing kotor ditepian jalanan,
sang kaya mendongak dagu,
sang anak memujuk merayu,
meminta sekeping kertas berwarna biru,
padanya takdir yang tak siapa tahu...

No comments:

Post a Comment